Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi merupakan lampu merah yang mengindikasikan adanya masalah pada jantung dan pembuluh darah seseorang. Ketika seseorang didiagnosa menderita tekanan darah tinggi maka dia memiliki kemungkinan tujuh kali lipat menderita stroke, empat kali lipat mendapatkan serangan jantung dan lima kali lipat kemungkinan meninggal karena kegagalan jantung.
Apa Itu Tekanan Darah ?
Tekanan Darah adalah kekuatan yang dikeluarkan oleh jantung untuk mendorong darah supaya darah bergerak dalam pembuluh darah. Bila seseorang menderita tekanan darah tinggi berarti jantungnya memompa lebih berat dibandingkan seharusnya.
Tekanan darah sehat berkisar di bawah 120/80, dan lebih baik di bawah 110/76. Bila tekanan darah berada pada angka 160/100 atau lebih tinggi maka akan dikategorikan sebagai berbahaya.
Tekanan darah tinggi atau Hipertensi, penyakit jantung dan penyakit stroke ternyata saling berhubungan dalam sistem peredaran darah tubuh.
Serangan Jantung
Pada kasus serangan jantung, tidak terdapat cukup darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen untuk memberi makan sel-sel jantung. Akibatnya, beberapa sel jantung mati. Saat sel jantung Yang mati cukup banyak, maka akan mudah mendapatkan serangan jantung. Hal ini dapat terjadi secara tiba-tiba sebagai akibat gumpalan kolestrol/kalsium/fibrin pada arteri koroner atau sebuah embolus, yaitu gumpalan darah yang terlepas dari bagian tubuh yang lain dan menyumbat pembuluh koroner.
Apabila pembuluh koroner menjadi spasme maka membuat aliran darah tidak lancar. Atau akan terdapat plak-plak kecil yang tidak stabil dan mengalir menuju jantung dan menyumbat pembuluh koroner sekaligus membuatnya menjadi lebih spasme. Hasil akhir dari keseluruhan kondisi di atas akan menyebabkan kurangnya darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen untuk mempertahankan otot jantung.
Pada kasus stroke atau serangan otakyang terjadi jaringan-jaringan otak rusak karena kurangnya alirah darah. Kurangnya darah tersebut dapat disebabkan adanya gumpalan darah dalam pembuluh darah yang menyempit karena spasme atau artherosclerosis. Penyebab lainnya adalah ketika pembuluh darah otak mengeluarkan darah seperti kebocoran atau pecah.